Sabtu, 16 Oktober 2010

Kesusastraan dan Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Hubungan dan Keterkaitan Kesusastraan dengan Ilmu Budaya Dasar (IBD)


Kesusastraan sendiri memiliki definisi yang pernah diungkapkan oleh beberapa orang, diantaranya:
a. Sastra adalah seni berbahasa.
b. Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
c. Sastra adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam bahasa.
Seiring perkembangan pun sastra akhir-akhir ini telah dikelompokkan menjadi dua, yaitu (a) sastra imajinatif, dan (b) sastra non-imajinatif:
(1). Sastra imajinatif mempunyai ciri:
a. isinya bersifat khayali
b. menggunakan bahasa yang konotatif
c. memenuhi syarat-syarat estetika seni.
Adapun contohnya, yaitu:
a. Puisi : epik, lirik, dramatik
b. Prosa : fiksi (novel, cerpen, roman) dan drama (drama prosa, drama puisi)
(2). Sastra non-imajinatif mempunyai ciri:
a. isinya menekankan unsur faktual/faktanya.
b. Menggunakan bahasa yang cenderung denotatif.
c. Memenuhi unsur-unsur estetika seni.
Adapun contohnya, yaitu:
a. Esai, yaitu karangan pendek tentang suatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi penulisnya.
b. Kritik, adalah analisis untuk menilai suatu karya seni atau karya sastra.
c. Biografi, adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
d. Otobiografi, adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri.
e. Sejarah, adalah cerita tentang zaman lampau suatu masyarakat berdasarkan sumber tertulis maupun tidak tertulis.
f. Memoar, adalah otobiografi tentang sebagian pengalaman hidup saja.
g. Catatan harian, adalah catataan seseorang tentang dirinya atau lingkungannya yang ditulis secara teratur.

Sedangkan IBD sendiri seperti yang sudah dibahas pada sebelumnya. Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang mempelajari suatu dasar tentang kebudayaan. Budaya sendiri memang merupakan salah satu jiwa dari suatu nilai yang ada di dalam masyarakat. Adapula latar belakang yang dimiliki IBD, yaitu:
• Merupakan proses pembangunan yang membawa dampak terjadinya perubahan sistem nilai budaya dasar yang akhirnya pun manusia terbawa oleh pengaruhnya.
• Dimana Indonesia berada di berbagai keanekaragaman budaya dan suku bangsa.
• Kemajuan ilmu pengetahuan yang menimbulkan perubahan kehidupan manusia yang menimbulkan berbagai macam konflik dengan nilai budaya.

Adapula konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan. Diantaranya:
A. Pendekatan kesusastraan
IBD merupakan salah satu usaha mengembangkan kepribadian seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikal terhadap nilai – nilai budaya. Yang semulanya IBD berasal dari bahasa inggris The Humanities, yaitu istilah latin humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Agar orang tersebut dapat mempelajarinya lebih dari itu. Sastra juga didukung pula oleh cerita. Dengan cerita orang akan lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan – gagasannya dalam bentuk yang tidak normative.
B. Ilmu budaya dasar dihubungkan dengan prosa
Istilah prosa banyak pandanannya. Dalam bahasa Indonesia istilah prosa sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk serita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, yaitu roman, atau novel, atau cerpen.
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai – nilai yang diperolah pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi menyampaikan kesenangan.
2. Prosa fiksi menyampaikan pemberitahuan.
3. Prosa fiksi menyampaikan peninggalan kultural.
4. Prosa fiksi menyampaikan keseimbangan pengetahuan.
D. Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Adapun alasan – alasan yang mendasari penyair puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1. Hubungan manusia dengan pengalaman hidup manusia:
Puisi memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual dengan jalan mengatur dan mensintesekannya. Puisi juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalam yang dituangkan penyair kedalam puisinya.
2. Puisi dengan keinsyafan:
Puisi yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai perihal :
- Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata
- Berbagai peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau lingkungan masyarakat.
3. Puisi dan keinsyafan social:
Puisi juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial.
4. Puisi Dan Nilai-Nilai:
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.

Hubungan mengenai sastra sangat erat dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

Sehingga keterkaitan IBD dengan kesusatraan dapat dilakukan melalui pendekatan kesusastraan tersebut. Diantaranya untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities. Disamping tanggung jawabnya yang lain, pada umumnya the humanities telah mencakup
filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya pun sudah termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan
sebagainya. Oleh karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah
berkomunikasi. Dalam usahanya pun untuk memahami diri sendiri, yang kemudian lahir filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar